Hidup oleh Iman

Salah satu pelajaran terpenting yang harus dipahami oleh bangsa Israel adalah bahwa mereka harus hidup oleh iman, bukan berdasarkan apa yang kelihatan. Saat berada di Mesir, hidup mereka bergantung pada hal-hal yang dapat dilihat langsung (daging, roti, 16:3). Mereka memiliki ternak sehingga kebutuhan mereka akan daging terjamin, dan mereka juga memiliki gandum sehingga bisa membuat roti untuk dimakan. Akan tetapi, di padang gurun, ternak mereka terbatas. Tak mungkin mereka memotong ternak setiap hari untuk memenuhi kebutuhan daging. Persediaan gandum pun pasti habis dalam waktu yang relatif singkat. Oleh karena itu, mereka harus bergantung kepada Tuhan untuk keperluan makan mereka.

Cara Tuhan memberikan makanan yang disebut sebagai "manna" merupakan cara Tuhan untuk memaksa bangsa Israel bergantung kepada Tuhan. Kecuali menjelang Sabat, mereka hanya boleh menyimpan manna untuk kebutuhan hari itu dan tidak boleh menyimpan manna untuk persediaan makanan di hari berikutnya. Dengan perkataan lain, mereka harus hidup dengan bergantung kepada Tuhan dan tidak boleh bergantung kepada "manna" yang akan membusuk bila disimpan. Sebaliknya, menjelang Sabat mereka harus menyimpan "manna" sebagai ungkapan bahwa bangsa Israel harus tunduk terhadap aturan main yang ditetapkan Allah.

Sebenarnya aturan main yang ditetapkan Allah terhadap bangsa Israel itu merupakan pengajaran bagi kita pada masa kini untuk hidup bergantung kepada Tuhan atau hidup oleh iman. Kita harus bersandar kepada Tuhan untuk kebutuhan masa depan kita, termasuk untuk kehidupan di hari esok. Apakah yang saat ini Anda andalkan untuk kehidupan Anda: harta yang Anda miliki atau Allah yang memberikan segala berkat yang Anda perlukan? [P]